Tim bekerja dengan bantuan observatorium angkasa luar, Eksplorasi Evolusi Galaksi NASA dan telekop Pan-STARRS1 di Halekala, Hawaii. Mereka menyisir tempat kejadian. Ini bukan kali pertama mereka melihat lubang hitam membunuh bintang. Tapi, kali ini mereka dapat mengidentifikasi korban.
Tim ini mencari suar terang dalam sinar ultraviolet dari inti galaksi lubang hitam yang sebelumnya tidak aktif. Kedua teleskop mereka melihat satu inti pada Juni 2010.
Para astronom terus memantau pembakaran sampai berada pada puncak terang sebulan kemudian. Cahaya terang itu perlahan memudar setelah 12 bulan. Peristiwa bercahaya terang ini mirip dengan energi ledakan yang disebabkan supernova. Tapi, mencapai puncak lebih lambat hingga hampir satu setengah bulan.
"Semakin lama peristiwa ini berlangsung, kami semakin bersemangat. Kami menyadari ini bukan supernova biasa. Bisa jadi tipe peristiwa yang benar-benar berbeda, seperti bintang yang terkoyak lubang hitam," ujar anggota tim Institut Sains Teleskop Luar Angkasa di Baltimore, Amerika Serikat, Armin Rest seperti dimuat laman Nasa.gov.
Dengan mengukur tingkat kecerahan, para astronom dapat menghitung massa lubang hitam. Monster luar angkasa ini sebanding dengan beberapa juta matahari.
"Helium yang bersinar menjadi pelacak peristiwa yang luar biasa panas ini," ujar pemimpin tim astronot, Suvi Gezari.
Menurut Gezari, tidak adanya jejak hidrogen memberi petunjuk ini bukan gas biasa.
"Anda tidak bisa menemukan gas seperti itu tiba-tiba ada di pusat galaksi. Proses gas ini seharusnya datang dari inti bintang. Tidak ada peristiwa lain yang bisa menjelaskan fenomena ini," ujar Gezari.
Kecepatan gas yang diamati terkait juga dengan material gaya tarik gravitasi lubang hitam. Pengukuran dari termuan ini mengungkapkan gas itu bergerak lebih dari 32 km per jam. Tapi, pengukuran kecepatan gas antarbintang mengungkapkan kecepatan hanya sekitar 360 ribu km per jam.
Pengamatan dengan Teleskop Observatorium Multiple Meter di Gunung Hopkins, Arizona, AS, menunjukkan lubang hitam menelan banyak helium.
Untuk benar-benar menyingkirkan kemungkinan inti aktif bergejolak di galaksi, tim menggunakan Observatori X-ray Chandra milik NASA untuk mempelajari gas panas. Chandra menunjukkan karakteristik gas tidak serupa dengan yang berasal dari inti aktif galaksi.
"Ini pertama kalinya kami punya banyak bukti. Sekarang kami bisa menyatukannya untuk memberatkan tertuduh (lubang hitam). Kami juga bisa mengidentifikasi bintang yang menjadi korban," ujar Gezari.
Observasi ini dapat pula memberi petunjuk untuk mencari bukti lain ketika peristiwa serupa terjadi pada masa mendatang.
NASA membuat video simulasi komputer untuk menunjukkan proses pembantaian bintang oleh gravitasi besar lubang hitam. Area putih pada wilayah yang tampak memiliki kepadatan yang tinggi. Titik biru menunjukkan lokasi lubang hitam. Waktu peristiwa sesuai dengan waktu yang dibutuhkan lubang hitam untuk memecah bintang. Silakan saksikan videonya di sini. (umi)
http://teknologi.vivanews.com/news/read/310456-video--cara-black-hole-membantai-bintang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar