(Yunanto Wiji Utomo | A. Wisnubrata )
Agriotherium africanum
Dr Stephen Wroe dari University of Newcastle, Australia, dan timnya menggunakan CT Scan. Mereka men-scan 6 spesies, mulai dari jenis panda, untuk merekonstruksi tengkorak Agriotherium africanum. Model komputer lalu dibuat untuk melihat bagaimana tengkorak mendukung aktivitas mereka dalam memakan mangsa.
"Hasil analisis kami menunjukkan bahwa Agriotherium africanum memiliki gigitan yang sangat kuat, lebih kuat dari singa terbesar atau beruang jenis apa pun saat ini," kata Wroe seperti dikutip BBC News, Jumat ini (4/10/2011).
Peneliti menerangkan, hasil analisis juga mengungkap bahwa Agriotherium africanum mampu membuat gigitan kuat karena gigi taringnya. Diketahui, gigitan beruang purba tersebut merupakan yang terkuat dibandingkan semua mamalia yang pernah hidup di darat.
Wroe mengatakan, Agriotherium africanum termasuk dalam jenis hiperkarnivora. Tengkorak hewan ini beradaptasi sangat baik dengan perannya sebagai pemakan daging. Peneliti mengatakan, Agriotherium africanum sanggup melalap daging apa pun.
Kontras dengan beruang purba, panda raksasa ternyata cuma hewan yang berbadan besar. Gigitan hewan ini tak begitu kuat. "Mereka mungkin lebih tepat dikategorikan sebagi 'penghisap lemak' daripada pamakan daging yang sebenarnya," cetus Wroe.
Agriotherium africanum diketahui hidup di Afrika pada masa akhir miosen hingga pleistosen, sekitar 5 juta tahun yang lalu. Tinggi beruang ini mencapai 2,7 meter dan memiliki gigi yang jauh lebih tajam daripada panda raksasa.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar