ROMA (Berita SuaraMedia) - Sejarah Romawi adalah sejarah penaklukan. Pada jamannya, wilayah jajahan kerajaan itu membentang hingga Timur Tengah. Banyak kaisar Romawi ditakuti. Sejarah mencatat negeri kerajaan itu pernah punya kaisar tidak bermoral, yang naik tahta pada tahun 37 Masehi. Kaisar tak bermoral ini Caligula.
Pemerintahannya yang kejam berakhir singkat pada tahun 41 Masehi. Caligula yang saat itu berusia 28 tahun tewas ditikam oleh pengawalnya sendiri. Tapi di mana sang kaisar dimakamkan tidak diketahui.
Baru-baru ini, hampir 2.000 tahun setelah kematiannya, Italia mengklaim menemukan makam Caligula.
Kepolisian setempat mengatakan bahwa penemuan bermula ketika seorang pria ditahan karena mencoba menyelundupkan patung kaisar itu ke luar negeri. Pelaku mengaku mencuri patung dari situs makam.
Seperti diberitakan Daily Mail, penjarah makam itu ditangkap dekat Danau Nemi, sekitar 20 kilometer di selatan Roma, Italia. Di sekitarnya diketahui sebagai lokasi villa milik Caligula, lengkap dengan kuil mengambang, dan istana terapung.
Polisi mengatakan, penjarah ditangkap saat memasukkan patung Caligula setinggi 2,5 meter ke dalam sebuah truk.
Polisi mengatakan figur patung itu mengenakan sepasang 'caligae' atau sandal yang dulu digunakan tentara Romawi. Dari istilah 'caligae' itulah, sang kaisar mendapatkan nama panggilannya.
Patung itu diperkirakan bernilai sekitar 800.000 poundsterling. Bahan marmer Yunani yang langka dan jubahnya membuat polisi yakin patung itu diambil dari makam Caligula. Setelah interogasi, penjarah menunjukkan lokasi, penggalian akan dilakukan sesegera mungkin.
Meski polisi yakin itu adalah makam Caligula, namun profesor sejarah Cambridge University, Mary Beard meragukannya. Ia menulis di The Times of London bahwa tidak mungkin Caligula memiliki makam di Danau Nemi, meski benar bahwa kekaisaran Roma memiliki villa di sana.
Karena sebagian besar Caligula dihancurkan setelah kematiannya oleh para senator dan pengawal yang merencanakan pembunuhannya, para arkeolog menganggap ini adalah temuan yang berharga. Mereka tak sabar untuk segera menggali dan menemukan tengkorak sang kaisar.
Sebagai penguasa, nama Caligula sinonim dengan kekejaman, pergaulan bebas, dan akhirnya, kegilaan.
Kegilaannya tercermin ketika mengangkat kuda favoritnya, Incitatus sebagai penasehat pribadi, bahkan imam besar. Sebuah istana mewah lengkap dengan para pelayan ditugasi untuk mengurus kuda itu.
Caligula juga jatuh cinta dengan saudara perempuannya sendiri, membuat istananya bagai rumah bordil, juga seenaknya memerintahkan orang lain untuk bunuh diri. Konon, dalam sebuah permainan, Caligula melemparkan sekelompok orang ke kandang binatang buas. Hanya karena dia bosan.
Reputasinya yang buruk dan gemar pesta pora pernah digambarkan dalam sebuah film pada tahun 1979. (ar/km/vs) www.suaramedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar