MENYELAMI DUNIA DENGAN ILMU HINGGA MENEMBUS AKHERAT TANPA KEBODOHAN

ASSALAMU 'ALAIKUM

"Ahlan wa shalan, yaa akhi wa ukhti. jazakallahu khairan katsiiran (semoga Allah membalas lebih dan banyak) atas silaturrahim kalian ke blog saya yang fakir dan dhaif ini."

Rabu, 22 Juni 2011

PESAWAT RUSIA JATUH, JENAZAH BERSERAKAN DI JALAN TOL

Pesawat Jatuh, 44 Tewas, Kakak Beradik Selamat PDF Print
Wednesday, 22 June 2011
ImageMOSKOW–Sedikitnya 44 orang tewas dalam kecelakaan pesawat Rusia di Kota Petrozavodsk pada Senin malam (20/6) waktu setempat. Delapan penumpang lain selamat dan kini dalam kondisi kritis.


Di tengah duka tersebut, dua bocah kakak- beradik selamat. Pesawat jet mesin ganda Tupolev-134 (Tu-134) jatuh di jalan tol sekitar 2 km dari landasan bandara Kota Petrozavodsk, negara bagian Karelia, Rusia pada pukul 23.40 waktu setempat. 

Pesawat diketahui milik Maskapai RusAir,sebuah maskapai penerbangan swasta yang berpusat di Moskow yang melayani penerbangan di wilayah barat Rusia dan negaranegara Eropa Timur. Pesawat yang terbang dari Bandara Domodedovo di Moskow dilaporkan hancur berkeping- keping. 

Jenazah para penumpang pun berserakan di jalan tol. “Insiden itu sangat mengerikan. Itu seperti pembunuhan besar-besaran. Sebuah keajaiban karena pecahan pesawat itu tidak menghantam rumah di desa yang berdekatan dengan tempat kecelakaan,” ujar sumber di industri penerbangan kepada kantor berita Interfax. 

Deputi Perdana Menteri (PM) Sergei Ivanov memastikan bahwa kecelakaan terjadi akibat kesalahan pilot.Penyelidikan sementara, lanjut Ivanov, menunjukkan pilot membelokkan pesawat ke kanan landasan. Dalam kondisi berkabut, pilot berusaha mencari letak landasan dan pada menitmenit terakhir ternyata dia tidak menemukan landasan untuk mendarat.

“Data eksternal sementara menunjukkan kesalahan pilot menjadi penyebab utama,” kata dia seperti dikutip Reuters. Direktur Bandara Petrozavodsk, Alexei Kuzmitsy,menuturkan bahwa kecelakaan terjadi karena adanya kabut tebal. Memang kondisi cuaca di bandara sedang tidak bagus. 

Dia menduga pesawat mencoba melakukan pendaratan darurat tapi gagal sehingga mengakibatkan pesawat menghunjam ke daratan dan langsung terbakar.“Namun belum ada kesimpulan pasti apakah pesawat mencoba mendarat di jalanan atau terjadi kerusakan di tempat tersebut,”katanya. 

Adapun Alexei Morozov,kepala komisi penerbangan antarnegara bagian (MAK),menduga kemungkinan penyebab kecelakaan karena kegagalan sistem di bandara dalam memandu pesawat untuk mendarat.Pasalnya, saat itu pesawat sudah berada di dekat lapangan terbang. Sementara itu, pihak Russ- Air kepada kantor berita ITARTASS menegaskan bahwa pesawat telah dicek sebelum lepas landas. 

Tidak ada kerusakan teknis pada pesawat tersebut sehingga pesawat yang kali pertama diluncurkan pada 29 Juli 1963 itu diizinkan terbang. Berdasarkan catatan  AirDisaster.com, sejak mengalami kecelakaan pertama pada 23 Mei 1971 ketika Tu- 134A milik Aviogenex jatuh di Rijeka,Yugoslavia,yang menewaskan 78 orang dari 83 penumpang, pesawat jarak dekat tersebut mengalami musibah sebanyak 27 kali.

Kecelakaan terparah terjadi pada 11 November 1979 saat dua pesawat TU-134A milik Aeroflot bertabrakan di Dneprodzerzhinsk, Ukraina. Insiden yang terjadi karena kesalahan koordinasi pihak air traffic control (ATC) yang mengakibatkan 178 orang tewas seketika. Pesawat Tu-134 sebenarnya terbilang pesawat tua.

Pesawat yang diberi julukan Crusty oleh NATO itu sudah banyak yang dipensiunkan, termasuk oleh pengguna utama pesawat tersebut, yakni Aeroflot dan Aeroflot-Nord. Jatuhnya pesawat Tu-134 tersebut sekaligus menambah catatan kelam penerbangan Rusia. Negeri Beruang Merah dan seluruh eks negara Uni Soviet memiliki konduite buruk di dunia dalam keamanan penerbangan. 

Pendapat itu disepakati Asosiasi Transportasi Udara Internasional.Para ahli menyalahkan buruknya pengamanan udara karena kurangnya pengawasan pemerintah, pelatihan pilot yang buruk,dan penghematan di berbagai unsur pengamanan pesawat. Pada April silam, saudara Tu-134, yakni pesawat Tu-154 yang mengangkut Presiden Polandia Lech Kaczynski dan para pejabat tinggi lainnya, jatuh di Kota Smolensk, Rusia. Tidak ada korban selamat.

Kemudian, pada September lalu, pesawat Tu-154 mendarat darurat di sebuah lapangan udara yang tidak berfungsi di wilayah Komi, pedalaman Rusia.Pesawat itu mengalami kegagalan sistem listrik pada pertengahan penerbangan. 

Selamat 

Seorang bocah berusia sembilan tahun dan saudara perempuannya menjadi salah satu korban selamat dalam kecelakaan pesawat Tupolev-134. Anton Terekhin dan kakak perempuannya Anastasia Terekhin yang berusia 14 tahun kini menjalani perawatan di rumah sakit di Petrozavodsk. 

Kakak-adik itu menjadi korban selamat yang diungkapkan di situs kementerian darurat cabang Karelia.Mereka terdaftar sebagai penduduk Kepulauan Pasifik Sakhalin. Tapi, ibu mereka, Oksana, meninggal dunia dalam kecelakaan itu.“Kondisi bocah laki-laki itu sangat serius. Dia kehilangan banyak darah.Kondisi kesehatannya kritis,” ujar Menteri Kesehatan Rusia Tatyana Golikova seperti dikutip AFP. 

Golikova menuturkan, enam dari delapan korban selamat bakal diterbangkan ke Moskow untuk mendapatkan perawatan lebih baik. Anton Terekhin juga bakal dipindahkan karena kondisi semakin parah.“Pakar-pakar kesehatan di Petrozavodsk menyiapkan evakuasi ke Moskow,” katanya. 

Situs berita lifenews.ru memberitakan keluarga Terekhin terbang jauh dari Sakhalin melalui Moskow untuk mengunjungi keluarga mereka di Karelia. Mereka menuju Bandara Petrozavodsk untuk bertemu dengan paman mereka. “Baik Anton maupun Nastya (Anastasia) dalam kondisi tidak sadar dan mengalami luka bakar,” ujar pejabat kementerian darurat. 

Dilaporkan, paman kedua bocah itu yang ingin menjemput mereka di bandara langsung mengalami serangan jantung dan tidak sadarkan diri setelah mengetahui pesawat mereka jatuh. Paman mereka langsung dioperasi di rumah sakit. (andika hendra m  )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar