Tak seperti biasa, lidah api yang disemburkan kali ini lebih dahsyat dibanding sebelumnya.
Bayu Galih
Puncak badai solar terjadi sekitar pukul 06.41 GMT. Tapi, ahli astrofisika NASA C. Alex Young mengatakan lidah api terus berlangsung hingga tiga jam.
"Matahari menghasilkan erupsi spektakuler dengan lidah api dan partikel berenergi tinggi di sekitarnya. Saya belum pernah melihat material yang dilepaskan seperti ini sebelumnya," kata Young, seperti dikuti dari Space.com.
"Ini seperti seseorang menendang awan kotor raksasa ke udara, yang kemudian jatuh kembali," lanjutnya.
Wahana pengamatan dinamika matahariu milik NASA merekam video badai solar di matahari itu dalam sejumlah gelombang yang berbeda. Seperti apa videonya? Lihat di tautan ini. (adi)
• VIVAnews
Bintang Meledak Dekat Galaksi Bima Sakti
Supernova terakhir yang diamati di M51, terjadi pada tahun 2005 lalu.
Fenomena tersebut juga berhasil didokumentasikan oleh peralatan baru milik Martin Kraar Obesrvatory di Weizmann Institute, dan juga Wise Observatory milik Tel Aviv University di Mitzspe Ramon, Israel.
Kini bintang yang muncul akibat ledakan supernova itu tengah dipelajari oleh tim peneliti internasional, termasuk di antaranya dari Israel, Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan negara-negara lain.
Sebelum ini, supernova terakhir yang diamati di M51, sebuah galaksi berjarak 26 juta tahun cahaya dari Bumi, terjadi pada tahun 2005 lalu. Dikutip dari Daily Galaxy, 8 Juni 2011, supernova diperkirakan muncul sekitar 1 kali dalam 100 tahun di galaksi manapun.
Seringnya fenomena supernova yang terjadi di M51 dapat dijelaskan dari interaksinya dengan galaksi lain yang sangat dekat. Kedekatan ini menyebabkan proses terbentuknya bintang berukuran raksasa menjadi semakin cepat.
Akibat cepatnya proses pembentukan bintang raksasa, terjadi pula percepatan hancurnya bintang berukuran sangat besar yang menimbulkan ledakan supernova.
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar